Основными принципами REOG PONOROGO

Основными принципами reog ponorogo

Основными принципами reog ponorogo

Blog Article

Jika hanya bagian kepala saja yang diangkat, bobotnya masih terasa berat, meskipun lebih ringan dibandingkan dengan kepala merak.

Merupakan prajurit berkuda. Jathilan adalah tarian yang mencerminkan ketangkasan prajurit berkuda yang masih belajar di atas kuda.

The parade of the elephant statue that consist of the musical procession and the elephant statues. Those statues have received by human kind and climbed onto by two children. This art is has influenced by Islam culture.

Selanjunya ada krakap yang terbuat dari kain beledu warna hitam disulam dengan monte. Itu merupakan aksesori dan tempat menuliskan identitas grup Reog. 

Berat topeng ini bisa mencapai 50–60 kg yang dimana topeng ini dikenakan dengan cara digigit oleh penarinya. Tidak semua penari bisa langsung mengenakan topeng ini begitu saja, karena dibutuhkan suatu keahlian dan latihan yang berat.

This was meant as a critique of the king, who, in spite of his ferocious looks, was controlled by the queen. The mask of the Singa Barong can weigh up to 50 kg (110lbs.), and the dancer playing this part uses only his teeth to support the heavy load.

Tari Reog Ponorogo mampu menggambarkan kekayaan dan keindahan seni tradisional Indonesia, sambil tetap mempertahankan dan melestarikan tradisi serta nilai-nilai budaya lokalnya.

The first dance is the opening dance, performed by Bujang Ganong, male dancers who wear black get more info costumes. The costume describes rough men with intimidating moustaches and other masculine symbols.

The rich symbolism of the Reog Ponorogo can also be seen in the character of the Singa Barong, a fearsome lion monster with copyright feathers on its head. The lion is supposed to represent the Majapahit king, while the feathers his queen.

Dengan atraksi khas yang dimiliki Kesenian Reog Ponorogo yang membedakannya dari Reog di daerah lain membuat penampilan kesenian reog Ponorogo sanggup dan mampu memberikan hiburan yang segar serta membangkitkan semangat juga menarik minat dan rasa penasaran orang-orang untuk menyaksikannya secara langsung.

Yang terakhir adalah pertunjukan tari topeng atau biasa disebut dengan tari penthul atau Bujang ganong. Dalam menari penthul atau Bujang ganong, penari melakukan gerakan gerakan mendhak, meloncat-loncat, gerakan kepala menoleh ke kanan dan ke kiri kemudian ke bawah dan ke atas secara tegas dan cepat, membuat seolah-olah topengnya seakan hidup.

Kelana Sewandana adalah salah satu tokoh yang terkait erat dengan cerita dalam pertunjukan Tari Reog. Dalam cerita tradisional yang menjadi dasar dari Tari Reog, Kelana Sewandana adalah seorang pangeran yang penuh petualangan dan keberanian. Ia diceritakan melakukan perjalanan untuk mencari ilmu kealamian dan spiritualitas yang tinggi.

A young generation of Indonesian foreign workers have become core members of Sri Wahyuni and contribute to the flourishing of the group. Back home in Ponorogo, some of these new migrants had their own Reog groups.

Jathil ini pada mulanya ditarikan oleh gemblak, laki-laki yang halus, berparas tampan atau mirip dengan wanita yang cantik.[14] Gerak tarinya pun lebih cenderung feminin. Sejak tahun 1980-an ketika tim kesenian Reog Ponorogo hendak dikirim ke Jakarta untuk pembukaan PRJ (Pekan Raya Jakarta), penari jathilan diganti oleh para penari putri dengan alasan lebih feminin.

Report this page